Tawuran Bergeser Jadi Dini Hari, Butuh Peran Serta Orangtua

tawuran pelajar

Dedie juga mengingatkan kepada masyarakat untuk terus berpartisipasi aktif. Terutama dalam hal melaporkan kejadian – kejadian yang mencurigakan kepada pihak yang berwajib.

“Termasuk di wilayah. Kalau ada yang mencurigakan atau mengarah ke kejahatan, laporkan ke polsek setempat. Saat ini ada beberapa tim yang mungkin bisa berkoordinasi untuk melakukan langkah lanjutan,” tambahnya.

Sementara, Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto mengungkapkan apresiasi terhadap jajaran kepolisian yang sudah berupaya mengamankan Kota Bogor dari tindakan kriminal.

“Ketika kasus seperti ini terjadi tidak menguntung pihak manapun. Kami imbau kepada seluruh masyarakat Kota Bogor terutama yang berkeluarga bisa memberikan edukasi terbaik. Kita ingin Kota Bogor jadi kota yang nyaman, beradab dan memiliki peradaban,” ungkap Atang.

Sementara itu, berdasarkan catatan Satgas Pelajar Kota Bogor angka pekelahian atau tawuran antar pelajar tiap tahun mengalami penurunan signifikan. Namun Satgas menyayangkan jika bentrokan pelajar terjadi pada dini hari. Makanya Satgas Pelajar menolak bila tawuran antar pelajar pada malam hari ini di sebut sebagai tawuran pelajar.

Tawuran antar kelompok yang terjadi pada dini hari tidak serta merta langsung dikatakan sebagai tawuran antar pelajar. Peran orangtua dalam pengawasan anak-anak di dalam rumah menjadi hal penting untuk mengetahui aktivitas setelah jam sekolah.

Saat ini keberadaan Satgas pelajar sangat dibutuhkan untuk menjamin keselamatan dan keamanan para siswa ketika hendak pergi sekolah sampai kembali kerumah. Namun di sisi lain peran dan fungsinya sering kali menjadi titik persoalan setelah maupun saat terjadinya tawuran. (Adv)