Pendidikan

Sanlat di SMPN 1 Sukajaya Dapat Doorprize

1290
×

Sanlat di SMPN 1 Sukajaya Dapat Doorprize

Sebarkan artikel ini
Ada Doorprize di Gelaran Sanlat SMP Negeri 1 Sukajaya
Pemberian doorprize kepada peserta sanlat.

BOGOR, Kobra Post Online – Program pesantren kilat (sanlat) marak digelar selama bulan Ramadan di sekolah-sekolah. Tujuannya untuk memberikan ruang kepada anak-anak agar bisa menjalankan ibadah puasa dengan suasana yang tenang, menyenangkan, dan bermanfaat.

Lewat pesantren kilat, para siswa bisa belajar untuk bisa menjalankan ibadah puasa dengan tepat, mendapatkan banyak ilmu agama dan karakter, hingga menghindarkan dari hal-hal kurang bermanfaat.

“Sanlat merupakan salah satu pembelajaran yang baik, karena Ramadan ini harus diisi dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat, terutama menimba dan memperdalam ilmu Agama Islam,” kata Nabila salah satu pengurus OSIS SMPN 1 Sukajaya Kecamatan Sukajaya Kabupaten Bogor yang diminta tanggapannya terkait kegiatan itu di sekolahnya.

Siswa kelas VIII itu mengatakan, selama mengikuti pesantren kilat selain mendapatkan ilmu menyimak tausyiah-tausyiah, juga berdiskusi dan tanya jawab dengan para pengajar.

“Intinya kami semua sangat bersyukur dengan adanya sanlat yang selalu diadakan setiap bulan Ramadan di sekolah kami yaitu SMPN 1 Sukajaya,” ucap Nabila kepada Kobra Post Online, Selasa (4/4) kemarin.

sanlat
Baca juga: SMP Negeri 15 Kota Bogor Gelar Sanlat

Encep salah satu panitia pesantren kilat mengatakan, kegiatan ini di SMPN 1 Sukajaya dimulai dari Selasa 4 April 2023. 

“Pesantren kilat ini diikuti oleh semua rombongan belajar meliputi kelas 7,8 dan kelas 9, dengan pengajar berjumlah 7 orang. Adapun kegiatannya akan dilaksanakan selama 5 hari sampai 13 April 2023,” kata Encep yang juga menjabat bendahara sekolah.

Lanjut Encep, Untuk merangsang agar bersemangat mengukuti pesantren kilat, para peserta setiap sesi atau materi diselingi tanya jawab. Dan akan diberikan doorprize kepada siswa-siswi yang aktif bertanya.

“Doorprize yang dibagikan berupa makanan, sarung, minuman serta kerudung. Ini semua sumbangan dari para guru pengajar,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *