BOGOR, Kobra Post Online – Penjabat Wali Kota Bogor, Hery Antasari mengingatkan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), unsur kewilayahan, dan instansi terkait untuk selalu siaga terkait bencana alam yang senantiasa bisa terjadi setiap saat di Kota Bogor.
“Peristiwa bencana merupakan fenomena yang tidak dapat diprediksi,” kata Hery Antasari ketika meninjau lokasi terjadinya bencana di Kelurahan Cikaret, Kecamatan Bogor Selatan, Selasa (3/9) kemarin.
Dalam peninjauannya, Pj Wali Kota Bogor didampingi Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Hidayatullah.
Antasari mengintruksikan, untuk selalu memonitor BMKG, dan ketika sudah terlihat berawan, mendung, semua harus bergerak.
“Jadi monitor wilayahnya masing-masing, warga diimbau untuk waspada. Kita tidak berharap kejadian terulang kembali tapi kita tidak bisa memprediksi, sehingga yang bisa kita lakukan adalah antisipasi,” ujar Hery.
Baca juga: Diterjang Hujan Angin, Gudang Ikan Hias di Cimayang Pamijahan Roboh, 2 Orang Tewas
Akibat hujan deras disertai angin kencang pada Senin lalu, satu orang atas nama Eneng yang tinggal di RT 03 RW 09 Kelurahan Cikaret, Bogor Selatan, mengalami luka di kepala akibat terkena material atap rumah yang rusak dampak dari hujan lebat disertai angin kencang.
“Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa, ada satu korban luka yang mengalami luka di kepala. Tapi berdasarkan laporan dari puskesmas dan RSUD sudah diperiksa ulang, tidak ada luka yang parah,” ujarnya.
“Penanganan yang dilakukan utamanya adalah terhadap manusia, agar di tempatkan di tempat yang aman. Terkait kondisi rumah, akan dilakukan pendataan, setelah didata akan segera dilakukan perbaikan melalui jalur-jalur yang disiapkan,” tambah Hery.
Selain meninjau lokasi bencana, Hery didampingi Camat Bogor Selatan, Irman Khaerudin, Dinas Sosial Kota Bogor, serta kelurahan menyalurkan bantuan kepada korban untuk penanganan kedaruratan.
Sementara itu, dari data BPBD Kota Bogor yang telah dilakukan asesmen hingga pukul 00.00 WIB Senin (2/9/2024) ada 16 peristiwa bencana, 14 pohon tumbang, serta empat atap rumah roboh. Dan untuk data yang diasesment pada Selasa (3/9/2024) ada tiga pohon tumbang dan empat atap rumah roboh.
Baca juga: Hujan Deras Disertai Angin Kencang, Sejumlah Pohon Tumbang di Kota Bogor
Di tempat terpisah, Kepala Stasiun Klimatologi Jawa Barat, Rakhmat Prasetia mengatakan, dari analisis dampak cuaca ekstrem di Jawa Barat pada 2 September 2024, terjadi cuaca ekstrem di wilayah Bogor Raya.
“Dari data analisis hujan sangat lebat, hingga ekstrem terjadi di wilayah Bogor Raya yang terekam pada data hujan di 8 pos hujan di kota maupun Kabupaten Bogor,” ujarnya.
Dari prediksi cuaca, lanjut Rakhmat, sudah dilakukan peringatan dini cuaca ekstrem di wilayah Jabodetabek. Sehingga masyarakat diminta waspada berkaitan dengan rekomendasi dan prospek cuaca ke depan.
Baca juga: Nimat Bertekad Majukan SDN Rancabungur 02 Lewat Berbagai Terobosan
Sementara itu berdasarkan data, kesimpulan cuaca ekstrem yang terjadi di Bogor karena suhu muka laut di sebagian perairan Indonesia relatif hangat, mendukung penambahan suplai uap air ke wilayah-wilayah Jawa Barat.
“Sehingga berdasarkan interpretasi citra radar, citra satelit dan alat pengukuran curah hujan di wilayah terdampak Kabupaten dan Kota Bogor, terpantau pertumbuhan awan konvektif dengan jenis cumulonimbus. Serta terpantau hujan dengan intensitas sangat lebat hingga ekstrem disertai angin kencang pada sore hingga menjelang malam hari,” jelas Rakhmat.