Kobra Post Online – Café atau Coffee Shop saat ini sudah menjadi tempat berkumpulnya anak-anak muda, keluarga, dan rekan kerja. Tempat yang menyajikan minuman, makanan, dan bahkan kenyamanan dari lokasi café tersebut. Saat ini sudah banyak sekali bertebaran tempat-tempat yang serupa, tempat yang menyajikan kenyamanan dan pemandangan untuk dinikmati dengan suatu hidangan.
Namun, terdapat sebuah Café di Desa Tugu Selatan, Bogor yang menyajikan kenikmatan makanan dengan pemandangan indah perkebunan teh. BUMDES (Badan Usaha Milik Desa) merupakan usaha yang dilakukan desa dalam upaya memenuhi pendapatan desa. Nama BUMDES pun akhirnya dipakai di sebuah Café milik desa Tugu Selatan.
Daftar Isi:
Keindahan Wilayah Desa Tugu Selatan
Desa Tugu Selatan merupakan desa wisata yang berlokasi di Puncak, Bogor, Jawa Barat. Desa ini menjadi tujuan utama wisatawan ketika berkunjung ke Puncak, Bogor. Berbagai atraksi wisata tersaji baik atraksi alam, atraksi budaya, maupun atraksi buatan.
Akan tetapi yang paling ikonik dari desa ini adalah perkebunan teh nya, para wisatawan yang datang atau hanya melewati desa ini akan dimanjakan oleh keindahan dari dedaunan teh hijau yang menyegarkan. Terdapat banyak sekali kebun teh dengan wilayah yang cukup luas. Kesejukkan dan pancaran warna hijau yang memukau mata sudah menjadi senjata yang dimiliki desa ini untuk memikat hati para wisatawan. Hal ini lah yang menjadikan Café BUMDES Tugu Selatan berbeda dengan café lainnya yang ada di Bogor. Tidak hanya itu, café ini pun dikelola oleh desa sebagai salah satu sumber pemasukan desa.
Kisah Perjalanan Menuju Café BUMDES Tugu Selatan
Ketika itu musim penghujan tengah melanda Bogor, penulis dengan beberapa orang teman melakukan perjalanan menuju Desa Tugu Selatan, Puncak, Bogor. Dimulai awal jalan menuju puncak, penulis dan teman-teman dihadapi oleh permasalahan lalu lintas yakni macet. Hal biasa yang sudah sering terjadi di daerah wilayah Puncak, Bogor sebagai daerah wisata.
Kemacetan lalu lintas tidak begitu memakan waktu untuk penulis sampai di daerah wilayah tugu Selatan. Hijaunya perkebunan yang terletak di samping kanan dan kiri jalan sungguh sangat memanjakan mata, terutama dedaunan yang masih berembun akibat hujan. Perasaan kesal akibat macetnya lalu lintas menuju Desa Tugu Selatan seolah terbayar dengan indahnya hamparan perkebunan teh.
Ketika memasuki daerah perkebunan dekat café, penulis dan teman sudah tidak sabar untuk menikmati hidangan yang tersedia di café BUMDES. Setelah melewati kemacetan yang terasa seperti ujian kesabaran, penulis pun tiba di lokasi tujuan. Tempat ini terasa seperti oasis di tengah gurun, sebuah tempat peristirahatan yang menawarkan kedamaian setelah perjalanan yang melelahkan. Disambut dengan senyum hangat oleh penduduk lokal yang mengelola café ini, membuat suasana semakin nyaman untuk menjadi tempat berkumpul dan bersantai bersama teman atau keluarga.
Berdasarkan wawancara bersama Erwin dan Istrinya, perjalanan menuju café BUMDES cukup melelahkan lantaran kondisi lalu lintas yang padat terutama ketika menjelang akhir minggu. Erwin berpendapat walaupun dalam perjalanan menuju café ini cukup melelahkan, namun kepuasan akan hidangan dan pemandangan yang tersaji seolah menghapus rasa lelah tersebut. Istrinya pun memiliki pendapat serupa, bahwa apa yang dapat dinikmati di café BUMDES Tugu Selatan dapat menghilangkan semua perasaan penat dalam perjalanan.
Kenikmatan Yang Disajikan Ditengah-tengah Hijaunya Kebun Teh
Sebagai salah satu café yang berada di kawasan wisata kebun teh, Café BUMDES Tugu Selatan tidak hanya menawarkan pemandangan yang indah, tetapi juga suasana yang nyaman dan sejuk. Café ini memiliki konsep yang unik, yaitu menggabungkan gaya modern dan tradisional. Bangunan café ini terbuat dari kayu dan bambu, dengan atap yang berbentuk limas.
Di dalam café, terdapat berbagai macam hiasan dan pernak-pernik yang menambah kehangatan dan keakraban. Di luar café, terdapat beberapa gazebo yang bisa digunakan untuk bersantai sambil menikmati udara segar dan hijaunya kebun teh. Dan juga tidak jauh dari lokasi café, terdapat lapangan luas yang bisa dipakai untuk paralayang, tempat bermain anak- amak, dan spot foto untuk para wisatawan.
Salah satu hal yang menarik dari café ini adalah adanya program edukasi tentang kebun teh. Wisatawan yang datang ke café ini bisa belajar tentang proses pembuatan teh, mulai dari panen, pengeringan, penggilingan, hingga penyeduhan. Wisatawan juga bisa mencicipi berbagai jenis teh yang ada di café ini, seperti teh hitam, teh hijau, teh putih, teh oolong, dan teh herbal. Selain itu, wisatawan juga bisa membeli teh kemasan yang bisa dibawa pulang sebagai oleh-oleh.
Café BUMDES Tugu Selatan adalah tempat yang cocok untuk menghabiskan waktu bersama keluarga, teman, atau pasangan. Di sini, wisatawan bisa menikmati kenikmatan yang disajikan ditengah-tengah hijaunya kebun teh, sambil merasakan nuansa yang berbeda dari café-café lainnya. Café ini buka setiap hari dari pukul 08:00 – 18:00 WIB. Harga makanan dan minuman di café ini juga terjangkau, mulai dari Rp10.000,00 hingga Rp 50.000,00. Untuk informasi lebih lanjut, wisatawan bisa menghubungi nomor telepon 021-123456 atau mengunjungi website www.cafebumdestuguselatan.com.
Akhir Kisah
Setelah menikmati keindahan alam sembari menyantap hidangan dari café BUMDES Tugu Selatan, penulis dan teman-teman menuju mushola untuk beribadah. Berada di sebelah café, mushola tersebut terlihat bersih dan nyaman untuk digunakan beribadah bagi umat muslim. Dengan air yang sejuk dari pegunungan, beribadah pun terasa menjadi lebih tenang dan nyaman. Selepas beribadah kami pun sedikit berjalan-jalan di hamparan kebun teh dekat café. Perasaan kagum akan keindahan alam yang tercipta, membuat penulis menyadari kuasa sang pencipta.
Kisah perjalanan dan pengalaman di café BUMDES Tugu Selatan tentunya tidak hanya sekedar cerita wisata penulis, terdapat banyak makna dan manfaat dari hanya sekedar menikmati keindahan. Penulis dapat menyadari bahwa segala keindahan dari alam yang tercipta ini merupakan bukti Yang Maha Kuasa menyukai keindahan dan ingin membagikannya kepada hamba-hambanya.
