Opini

Peran ICMI Dalam Menghadapi Indonesia Emas 2045

149
×

Peran ICMI Dalam Menghadapi Indonesia Emas 2045

Sebarkan artikel ini

Penulis: KH. Arief Rachman Badrudin. (Ketua ICMI Orda Kota Bogor).

Ketua ICMI Orda Kota Bogor, KH. Arief Rachman Badrudin.

Kobra Post OnlineKebangkitan Nasional Indonesia adalah periode pada paruh pertama abad ke-20 di Nusantara (kini Indonesia), ketika rakyat Indonesia mulai menumbuhkan rasa kesadaran nasional sebagai ‘orang Indonesia’. Masa ini ditandai dengan berdirinya Budi Utomo (20 Mei 1908) dan ikrar Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928).

Tujuan dari peringatan Hari Kebangkitan Nasional adalah untuk menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran masyarakat guna memperkuat kepribadian bangsa, mempertebal rasa harga diri dan kebanggaan nasional. Selain itu, peringatan ini bertujuan untuk mempertebal jiwa persatuan dan kesatuan nasional.

Tema yang diusung dalam memperingati Hari Kebangkitan Nasional tahun 2024 ini adalah ‘Bangkit untuk Indonesia Emas’.

Tema ini dipilih untuk memotivasi masyarakat Indonesia agar terus semangat dalam membangun negara menuju masa depan yang lebih cerah dan makmur, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045.

Indonesia Emas 2045 adalah visi Indonesia untuk menjadi negara maju dengan predikat sebagai High Income Country pada tahun 2045. Visi ini ditetapkan untuk mencapai tujuan-tujuan seperti memiliki PDB nominal sebesar USD9,8 triliun, GNI per kapita USD30.300, porsi penduduk middle income sebesar 80%, kontribusi industri manufaktur pada PDB mencapai 28%, dan penyerapan 25,2% tenaga kerja.

Strategi Ikatan Cedikiawan Muslim Indonesia (ICMI) untuk mencapai Indonesia Emas 2045 adalah lebih fokus pada pengembangan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan bersaing global, serta meningkatkan kemampuan ekonomi dan memanfaatkan sumber daya alam yang kaya. Mereka juga menekankan pentingnya pendidikan dan kesehatan yang lebih baik untuk mencapai tujuan ini.

Peran ICMI dalam menghadapi Indonesia Emas 2045 melibatkan berbagai aspek kehidupan, termasuk ideologi, politik, hukum, militer, dan non-militer. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil:

Penguatan Ideologi Pancasila: Pendidikan dan penanaman nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari membantu memperkuat kesatuan dan identitas nasional.

Demokrasi Politik yang Kuat: Membangun demokrasi politik yang kuat melalui partisipasi aktif masyarakat dalam proses politik, pemilihan umum yang adil dan transparan, serta partisipasi dalam pengambilan keputusan memperkuat kepercayaan rakyat terhadap pemerintahan.

Supremasi Hukum: Menegakkan supremasi hukum dengan reformasi lembaga-lembaga politik dan penegakan hukum yang tegas membantu mengatasi ancaman terhadap negara.

Mengatasi Ancaman Militer: Penguatan pertahanan dan kerjasama internasional dalam menghadapi ancaman militer sangat penting.

Mengatasi Ancaman Non-Militer: Ancaman non-militer melibatkan ancaman ideologi dan sosial yang dapat diatasi dengan menanamkan nilai-nilai dasar negara dalam kehidupan sehari-hari, meminimalisir perilaku pemecah belah, mengatasi gerakan separatis, memahami dan mengamalkan wawasan nusantara, serta meningkatkan hubungan dengan negara lain.

Meningkatkan Hubungan dengan Negara Lain: Diplomasi dan kerjasama internasional membantu mengatasi ancaman yang berasal dari luar negeri.

Mengembangkan Demokrasi: Pengembangan demokrasi politik dapat menjadi salah satu cara dalam mengatasi ancaman bidang politik.

Menegakkan Pemerintahan: Strategi mengatasi ancaman di bidang politik berikutnya adalah dengan menegakkan pemerintahan negara yang berwibawa dan bersih.

Memperkuat Posisi Indonesia: Memperkuat posisi Indonesia di mata dunia dengan turut serta dalam organisasi multinasional.

Mengembangkan Sistem Politik Nasional: Strategi mengatasi ancaman di bidang politik yang selanjutnya adalah dengan mengembangkan sistem politik nasional berdasarkan kedudukan rakyat demokratis yang terbuka.

Mengaktifkan Masyarakat Sipil: Mengikutsertakan masyarakat sipil yang berada di area politik akan menyebabkan masyarakat mempunyai peran yang lebih besar dalam mengatasi ancaman.

Meningkatkan Kualitas SDM: Meningkatkan kualitas SDM dengan meningkatkan pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan masyarakat.

Meningkatkan Ketahanan Nasional: Meningkatkan ketahanan nasional dengan meningkatkan kemampuan pertahanan dan keamanan bangsa.

Meningkatkan Ekonomi: Meningkatkan ekonomi dengan meningkatkan industri dalam negeri, mengembangkan UMKM, mengurangi ketergantungan terhadap asing, serta meningkatkan kontribusi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Mengembangkan Transformasi Bangsa: Mengembangkan transformasi bangsa dengan meningkatkan kemampuan pertahanan dan keamanan bangsa, serta meningkatkan kualitas SDM.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *