David menerangkan, dari segi keamanan pihaknya akan mengimplementasi sistem telematika berbasis AI bernama smart bus. Di sistem smart bus ini, terdapat pengaplikasian teknologi berupa driver service monitor atau CCTV yang 24 jam menghadap ke wajah driver secara real time dan dilengkapi blackbox.
“CCTV ini sudah dilengkapi teknologi AI, jadi saat driver mengantuk atau bermain handphone bisa terdeteksi dan diketahui monitor room serta penumpang. Operator bisa mengambil tindakan untuk mengistirahatkan driver atau menegur driver,” jelasnya.
Tak hanya itu, lanjutnya, teknologi AI yang dipakai mencakup sistem pembayaran non tunai dan manajemen armada. Pemkot bisa mengecek secara real time berapa jumlah penumpang Trans Pakuan dan berapa jumlah pendapatan perhari. Sehingga jika terjadi penurunan atau kenaikan bisa langsung dilakukan tindakan pengambilan keputusan yang cepat.
“Dalam industri transportasi kecepatan mengambil keputusan sangat berpengaruh pada kepuasan pelanggan. Kalau ada komplain harus ditindaklanjuti langsung jangan sampai lewat berhari-hari,” katanya.
Baca juga: Lorena Keluar Kelola BisKita, Begini Tanggapan Wali Kota Bogor
Selain itu ekosistem transportasi umum di Kota Bogor semakin berkembang. Setelah Biskita Transpakuan, kini giliran angkot listrik yang bakal meroda di ruas-ruas jalan Kota Hujan.
Angkot listrik ini merupakan buah dari perjanjian kerja sama antara Perumda Transportasi Pakuan (PTP) dengan PT Kalista Nusa Armada (Kalista). Inovasi ini merupakan bagian dari upaya Pemkot Bogor untuk mengurangi emisi karbon.