BOGOR, Kobra Post Online – Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Orda Kota Bogor, KH. Arief Rachman Badrudin memiliki strategi dalam upaya memberantas buta aksara Al-Quran.
Hal itu ia ungkapkan demi menyikapi pernyataan Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Yandri Susanto yang menyebutkan sebanyak 72 persen umat muslim Indonesia buta aksara Al-Quran.
“Strateginya dengan melaksanakan berbagai program dan kegiatan. Di antaranya distribusi Mushaf Al-Quran secara gratis,” kata Arief kepada Kobra Post Online di Bogor, Sabtu (18/5).
Arief menjelaskan, ICMI akan memberikan Mushaf Al-Quran secara gratis untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap Al-Quran dan membantu dalam memahami teks suci.
Kemudian, sambungnya, ICMI akan meluncurkan aplikasi ZIS online. Aplikasi ini bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap Al-Quran.
Baca juga: Audiensi ICMI dengan DPRD, Atang Berharap Kajian Akademik ICMI Untuk Perda
Selain itu, ICMI memberikan bantuan kepada UMKM untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang Islam melalui berbagai cara.
“Seperti dengan menjadi rumah inspirasi dan kebudayaan. Selain itu, kita akan melakukan literasi dakwah digital dan melaksanakan Summit Ulumul Quran, serta strategi tutor sebaya atau peer tutoring. Strategi ini adalah metode dimana siswa yang memiliki kemampuan membaca Al-Quran, dapat membantu siswa lainnya yang belum memahami huruf Arab dan bacaan Al-Quran,” beber Arief.
Tidak hanya itu, lanjutnya, ICMI akan melakukan metode Hattaiyah, dimana metode ini dapat digunakan untuk mengatasi ketidakmampuan peserta dalam membaca dan menulis huruf al-Quran dengan baik dan benar. Karena, menurut Arief, metode ini sangat praktis dan memerlukan waktu yang relatif singkat.
“Selanjutnya yaitu penyuluh Agama Islam, penyuluh ini berperan dalam memberantas buta huruf Al-Quran dengan cara memberikan bantuan guru BTQ (Baca Tulis Quran) di wilayah yang membutuhkan,” terang Ketua ICMI Orda Kota Bogor.
“Pendidikan memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan kemampuan individu. Salah satu aspek penting dalam pendidikan adalah literasi. Termasuk literasi keagamaan seperti memahami teks suci Al-Quran,” imbuh Arief.
Baca juga: Peringati Hardiknas, ICMI Orda Kota Bogor Gelar Talk Show Pendidikan Nasional
Arief menyebutkan, ICMI akan melakukan sosialisasi pada pendidikan anak usia dini guna pembentukan generasi bangsa.
“Jadi penyuluh akan secara bergiliran mengadakan pembinaan dan penyuluhan. Untuk selalu mengarahkan peserta didik agar selalu belajar dan terus belajar dalam baca tulis Al-Quran,” ucapnya.
Ketua ICMI Orda Kota Bogor itu juga menuturkan, hasil analisis implementasi kegiatan pemberantasan buta huruf Al-Quran yang ditemukan dalam penelitian ini, yaitu harus adanya kerja sama yang kuat antara pemerintah dan masyarakat.
“Kerja sama yang kuat antara pemerintah dan masyarakat dalam upaya pengentasan buta aksara Al-Quran itu memiliki banyak manfaat. Seperti pembentukan kesadaran serta pengetahuan masyarakat tentang Islam,” tuturnya.
Baca juga: Canangkan ICMI Sehat, ICMI Orda Kota Bogor Gandeng RS Ummi
Arief menerangkan, ada beberapa cara untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang Islam. Yakni pembelajaran yang menyenangkan, kegiatan di luar pembelajaran, motivasi warga belajar, pendekatan dengan warga belajar, sekolah memiliki sarana dan prasarana yang baik, serta manajemen yang efektif.
Menurutnya, terjadinya buta aksara Al-Quran itu disebabkan beberapa faktor. Yakni kurangnya minat dan motivasi, kurangnya dukungan dari keluarga, guru belum mengimplementasikan metode tarsana, hambatan internal serta eksternal.
“Sedangkan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang Islam, dengan cara pembelajaran baca tulis Al-Quran yang baru, bervariasi, dan dapat menumbuhkan minat serta motivasi anak. Hal itu dapat membantu meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang Islam,” tutup Ketua ICMI Orda Kota Bogor.