Info Bogor

6 Pejabat Tinggi Dilantik, Bima Ingatkan Pejabat Harus Punya Nyali

515
×

6 Pejabat Tinggi Dilantik, Bima Ingatkan Pejabat Harus Punya Nyali

Sebarkan artikel ini
Pelantikan pejabat di Jalan Pedati.

BOGOR, Kobra Post Online – Wali Kota Bogor, Bima Arya melantik enam Pejabat Tinggi Pratama di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor yang dilaksanakan di Jalan Pedati, kawasan Suryakencana, tepatnya di sebrang Plaza Bogor, Kecamatan Bogor Tengah, Selasa (2/1/2024).

Pelantikan yang dihadiri Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah dan perwakilan dari Forkopimda Kota Bogor.

Selain itu, Bima juga melantik pejabat pada Jabatan Administrator, Jabatan Pengawas, Jabatan Fungsional dan Kepala Sekolah di lingkungan Pemkot Bogor.

Prosesi pelantikan yang dilaksanakan awal tahun 2024 ini, disaksikan secara langsung oleh seluruh masyarakat yang sedang beraktivitas di sekitar Jalan Suryakencana dan Jalan Pedati.

Pejabat Tinggi Pratama yang dilantik yakni Marse Hendra Saputra sebagai Kepala Dinas Perhubungan (Dishub), Dani Rahadian sebagai Kepala Dinas Sosial (Dinsos), Adi Novan sebagai Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Atep Budiman sebagai Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Firdaus sebagai Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah, Perdagangan dan Perindustrian (DinKUKMdagin) dan Boris Derurasman Sekretaris DPRD Kota Bogor.

Baca juga: Bima: Banjir di Jembatan Otista Akibat Lubang Drainase Terlalu Kecil

Dilantiknya para pejabat di Jalan Pedati ini sebagai simbol dari lima hal untuk menjadi pemimpin dan ASN yang hebat.

Bima menyampaikan bahwa ada lima hal yang membedakan ASN yang hebat, dengan ASN yang biasa dan lima hal yang membedakan pimpinan yang hebat dan pimpinan yang biasa atau pimpinan yang tidak hebat.

Pertama adalah visi, karena pimpinan atasan harus memiliki arah yang jelas dan jauh melampaui yang ada di pikiran banyak orang.

Kedua adalah aksi, sehingga tidak hanya memiliki konsep, tetapi juga punya kemampuan untuk mengeksekusi konsep tersebut di lapangan.

“Ketiga adalah nyali, punya keberanian, punya nyali. Karena percuma ada konsep, percuma punya staf, tetapi tidak punya nyali untuk mengatasi persoalan,” kata Bima.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *