BOGOR, Kobra Post Online – Sejumlah warga Kota Bogor menilai debat publik Pasangan Calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor di studio iNews TV Jakarta pada Jumat (8/11) malam tidak ada gregetnya bahkan terkesan monoton.
“Tidak menarik nonton debat Paslon tadi malam, tidak ada gregetnya. Tidak ada sama sekali saling sanggah,” kata Arifin salah satu warga Ciparigi Bogor Utara kepada Kobra Post Online ketika diminta tanggapannya.
Hal senada diungkapkan Sofyan warga Cemplang Baru Bogor Barat. Menurutnya itu bukan debat,namun hanya menyampaikan paparan dan terkesan monoton.
“Berkali-kali dari para Paslon terucap sepakat, sama sekali tidak muncul argumen-argumen yang menarik,” ucapnya.
Dalam debat lima Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor menyampaikan sejumlah programnya mulai dari pembangunan sumber daya manusia, pendidikan, kesehatan, hingga tata kelola.
Kelima paslon yaitu Sendi Fardiansyah-Melli Darsa (nomor urut 1), Atang Trisnanto-Annida Allivia (nomor urut 2), Dedie Rachim-Jenal Mutaqin (nomor urut 3), Rena Da Frina-Achmad Teddy Risandi (nomor urut 4), dan Raendi Rayendra-Eka Maulana (nomor urut 5).
Calon Wali Kota Bogor nomor urut 1 Sendi Fardiansyah menyampaikan visinya untuk mewujudkan Kota Bogor yang bahagia. Dengan misi di antaranya mewujudkan SDM tangguh dan berdaya saing, mewujudkan ekonomi masyarakat yang produktif dan inklusif, membangun Kota Bogor adil dan merata, mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan pelayanan publik yang prima.
“Apakah kita sudah bahagia tinggal di Kota Bogor? Oleh karenanya kita berkomitmen mewujudkan visi terwujudnya Kota Bogor yang bahagia,” ujar Sendi.
Calon Wali Kota Bogor nomor urut 2, Atang Trisnanto mengatakan bahwa dirinya dan Annida akan meneruskan kepemimpinan pemimpin Kota Bogor yang sebelumnya, dengan menjadikan Kota Bogor nyaman untuk semua. Salah satunya dengan menguatkan peran Kota Bogor sebagai bagian kota megapolitan Jabodetabek.
“Ke depan kita harus bisa mengambil brand city. Kita harus menguatkan Kota Bogor punya peran penting dalam konsep megapolitan ini. Oleh karena itu kita harus mewujudkan Bogor nyaman untuk semua,” ucap Atang.
Baca juga: KPU Kota Bogor Gelar Debat 5 Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota di Jakarta
Calon Wali Kota Bogor nomor urut 3, Dedie Rachim membeberkan pengalamannya sebagai Wakil Wali Kota Bogor dan Jenal sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Bogor menjadi bekal untuk membangun visi secara terukur dan sistematis.
Beberapa program yang sudah dijalankan pada masa kepemimpinannya antara lain pada pendidikan dibangun sekolah terpadu dan terdapat anggaran penebusan ijazah untuk membantu masyarakat miskin.
“Itu yang paling penting harus disampaikan ke masyarakat. Bogor Beres, Bogor maju sebagai komitmen keberlanjutan yang berjalan selama ini mewujudkan Bogor cerdas, sehat, sejahtera, dan lancar,” kata Dedie.
Calon Wali Kota Bogor nomor urut 4, Rena Da Frina mengusung visi bersama membangun Kota Bogor maju, kreatif, dan berkelanjutan ia memiliki program prioritas “Bogor Ready Cerdas” yang fokus pada pendidikan. Seperti 440 beasiswa S1, S2, S3, tebus ijazah murah, peningkatan sarana dan prasarana pendidikan, hingga insentif guru ngaji.
“Kami sadar membangun kota besar tidak bisa dilakukan pemerintah saja. Tapi harus kolaborasi dengan seluruh lapisan masyarakat, elemen, dan kelompok,” kata Rena.
Sedangkan Calon Wali Kota Bogor nomor urut 5, Raendi Rayendra menyebutkan bahwa Kota Bogor perlu pemimpin yang membawa harapan baru. Dengan tagline “sehat warganya, glowing kotanya”, Rayendra menegaskan kesehatan tak hanya dari fisik saja, tapi juga batin.
“Warga yang sehat adalah warga yang terlayani pendidikannya, kesehatannya mudah, murah dan berkualitas, sehingga tercipta masyarakat yang cerdas dan sehat,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua KPU Kota Bogor Habibi Zaenal Arifin mengatakan debat ini merupakan tahapan dari Pilkada yang harus diikuti oleh seluruh pasangan calon (paslon). Tema debat “Wujudkan Kota Bogor sebagai kota sains maju, sejahtera, berkelanjutan melalui SDM yang berkualitas dan berdaya saing”.
“Harapannya dengan debat bisa menjadikan masyarakat lebih cerdas dan dapat memilih pasangan calonnya sesuai dengan pilihannya masing-masing,” pungkasnya.