Ia mengakui menjadi Ketua PKK bukan hal yang mudah, karena harus membangun kondusifitas di lingkungan keluarga dan di tempat kerja.
“Dukungan bapak dan ibu di wilayah sangat berarti untuk saya. Sekali lagi terima kasih atas kebersamaannya dan saya mohon maaf lahir batin,” ucapnya.
Baca juga: PKK Kebon Kelapa Bogor Tengah Gelar Kampanye Gemar Membaca
Yane juga mengungkapkan, sejak dilantik pada 2014 hingga hari ini, telah banyak pengalaman baru yang didapat. Organisasi, menurutnya, bukan apa yang diinginkan atau mau, tapi setiap organisasi punya aturan, etika yang harus dihormati dan dijalankan.
Dalam perjalanan selama 10 tahun, arahan atau bimbingan yang disampaikan kepada para kader serta pengurus, dia melihat dan menyaksikan dicatat oleh para kader juga pengurus PKK yang memang sehari-hari bersama dengannya.
Yane Ardian mengaku sempat berada di satu titik yang mendorong dirinya berpikir bahwa penantian dan perjuangan tidak boleh terhenti.
“Melihat hal itu, akhirnya saya memutuskan untuk belajar kembali agar ilmunya kelak bisa memberi manfaat bagi semua. Banyak hal yang telah dilakukan, pembangunan manusia tidak bisa seperti di sekolah. Apa yang pernah kita lakukan adalah warisan dalam rangka membangun manusia di Kota Bogor. Jangan menyerah dengan apa yang kita lihat dan dengar. Berjuang bukan untuk diri sendiri tetapi untuk membangun keluarga dari berbagai keilmuan yang saya kumpulan. Yang saya yakini bahwa saya tidak boleh berhenti di sini,” ungkapnya.