BOGOR, Kobra Post Online – Penerapan perilaku ramah lingkungan akan berkontrubusi nyata dalam pengendalian perubahan iklim. Perubahan iklim di Indonesia sudah nyata dampaknya.
Manusia akan terdampak atas kondisi planet bumi yang semakin hari makin panas dan munculnya berbagai bencana alam yang terjadi. Bahkan tanpa disadari perubahan iklim juga berdampak pada pendidikan.
Siswa Stella Maris College asal Belanda mengajak dunia pendidikan menyingkapi perubahan iklim tersebut.
Oleh sebab itu, kesadaran hingga aksi nyata perlu diperkuat melalui pendidikan lingkungan, terutama tentang perubahan iklim yang diintegrasikan ke kurikulum sekolah.
“Belum banyak masyarakat Indonesia mengetahui akan isu perubahan iklim yang semakin hari semakin terasa. Termasuk masyarakat di Sindangrasa ini secara pengetahuan masih kurang. Jadi, kami ingin mengajak masyarakat untuk menjaga lingkungan setidaknya melakukan hal yang paling sederhana yaitu memilah sampah,” ucap Evy, salah satu siswa Stella Maris College saat mengunjungi SDN Sindangrasa, Kelurahan Gunung Batu, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Kamis (20/7) lalu.
Baca juga: Bank Sampah Kenanga Bogor Mendunia
Melalui kegiatan bertajuk Global Exploration Indonesia 2023 “Learning, Sharing And Conserving Our Nature And Culture For Out Better Society”, siswa-siswi SDN Sindangrasa diberikan edukasi tentang menjaga lingkungan dan menggosok gigi. Disamping itu para siswa bersukacita dengan berbagai permainan dan menari.
Bahkan, pelajar Stella Maris College asal Belanda yang berjumblah 25 siswa itu pun langsung di sambut hangat dan ramah. Mereka (siswa dan guru SDN Sindangrasa) sangat antusias dan senang dengan kehadiran para siswa asal negara kincir angin tersebut.
Pendidikan lingkungan, terutama perubahan iklim, sangat penting untuk membantu masyarakat memahami dan mengatasi dampak krisis iklim. Memberdayakan mereka dengan pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap yang diperlukan untuk bertindak sebagai agen perubahan.
Masyarakat dapat memberikan kontribusi signifikan melalui perubahan perilaku guna mendukung upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Misalnya mengurangi timbulan sampah maupun mendaur ulang sampah.
Baca juga: Desa Mekarjaya Cigudeg Dorong Seni Angklung Gubrak Bisa Mendunia
Pendidikan formal memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan generasi penerus bangsa yang aktif dalam mengatasi permasalahan perubahan iklim, melalui penanaman nilai-nilai kehidupan dan penerapan perilaku ramah lingkungan.
“Jadi, sampah yang bisa didaur ulang itu bisa di manfaatkan kembali. Jangan membuang sampah ke sungai atau dibuang sembarangan dan jangan kotori lingkungan,” kata Evy.