BOGOR, Kobra Post Online – Desa Cigudeg Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor layak menjadi contoh dalam pelaksanaan program ketahanan pangan.
Dengan alokasi 20 persen atau Rp120 juta dari dana desa, kini program ketahanan pangan tersebut manfaatnya sudah dirasakan oleh masyarakat. Khususnya yang tergabung dalam kelompok ternak pengelola bantuan dari pemerintah.
Melalui kelompok ternak Palawija Desa Cigudeg. Kelompok ternak ini mendapat bantuan 500 ekor ayam telur dari Pemerintah Desa Cigudeg.
“Alhamdulillah 500 ekor ayam bantuan Pemerintah Desa Cigudeg kepada kelompok ternak Palawija seharinya bisa menghasilkan 250 butir telur,” kata Camat Cigudeg,Pardi ketika meninjau peternakan ayam telur yang dikelola kelompok ternak Palawija di Kampung Palawija RT 01 RW 11 Desa Cigudeg, Jumat (12/10).
Saat Camat Pardi menyambangi kandang ayam kelompok ternak Palawija sedang panen telur ayam.
Baca juga: Program Ketahanan Pangan Desa Cigudeg, 3 Poktan Dapat Hewan Ternak
Pardi mengatakan, panen telur ayam adalah realisasi dari program ketahanan pangan Desa Cigudeg.
Ia juga menjelaskan, dari total anggaran Rp120 juta yang dialokasikan dari dana desa Cigudeg dapat terbangun kandang ayam dan ternak 500 ekor ayam telur.
“Ini bisa menjadi penyemangat bagi Pemdes Cigudeg dalam mengembangkan program kegiatan ketahanan pangan. Hasilnya bisa digulirkan kepada kelompok ternak lainnya. Artinya keuntungan dari penjualan telur bisa terus digulirkan,” ungkapnya.
Kepala Desa Cigudeg, Andi Supriadi mengatakan, peternakan ayam telur merupakan realisasi program ketahanan pangan tahun 2023.
“Saat ini baru 500 ekor ayam. Makanya kalau tahun ini berhasil akan terus kita kembangkan. Mudah-mudahan telur yang dihasilkan akan terus bertambah, sehingga akan menambah pendapatan masyarakat,” ucapnya.
Baca juga: Siapkan 5 Ekor Kerbau, Desa Cigudeg Siap Launching Program Ketahanan Pangan
Sementara itu, Ketua kelompok Palawija, Agus Rulli menuturkan, saat ini dari 500 ekor ayam baru memproduksi 250 butir telur setiap harinya atau baru mencapai 40 persen.
“Target kita ke depan, bisa mencapai 450 butir telur atau 90 persen dari ayam yang ada,” tuturnya.
Agus menambahkan, telur yang dipanen setiap hari dari kandang dijual ke warga sekitar.
“Telur yang kita jual lebih murah dari harga di pasar-pasar,” imbuhnya.