BOGOR, Kobra Post Online – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kota Bogor menilai pemberlakuan ganjil genap sebagai bentuk pencegahan penyebaran Covid-19 di Kota Bogor tidak relevan.
Menurut Ketua Umum HMI Kota Bogor, Herdiansyah Iskandar, kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor memberlakukan ganjil genap cukup efektif dalam mengurangi volume kendaraan pada dua pekan terakhir ini.
“Namun apakah penurunan volume kendaraan tersebut akan berdampak baik terhadap perekonomian dan penurunan angka kasus Covid-19 di Kota Bogor ?,” katanya.
Herdiansyah menjelaskan, penerapan ganjil genap lebih tepat untuk mengurai kemacetan bukan pencegahan penyebaran virus corona. Seperti yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk mengurai kemacetan.
“Bahkan pada masa pandemi covid-19 ini, Pemprov DKI tidak memberlakukan ganjil genap. Karena khawatir akan menambah klaster baru yaitu angkutan umum. Sebab akan banyak masyarakat yang menggunakan angkutan umum untuk berpergian,” jelasnya.
Ketua HMI itu melanjutkan, dalam Peraturan Gubernur Jawa Barat (Pergub Jabar) Nomor 48 tahun 2020 tentang Pedoman PSBMK pada bagian ketiga pasal 8 poin (b), menjelaskan terkait pelaksanaan sterilisasi lokasi PSBM termasuk fasos dan fasum.
“Dengan mengurangi mobilitas kendaraan, orang akan menggunakan fasilitas umum sebagai gantinya dan ini berakibat rentan terjadinya klaster baru,” imbuhnya.